Kolom “Jiwa Cerdas”
Baik atau Buruk?
Oleh Duddy Fachrudin
Manusia adalah mahluk penilai dan pengomentar. Hal tersebut tercermin dari tayangan gosip di televisi yang selalu ada di pagi, siang, dan sore hari. Sosial media, seperti facebook ikut berperan dalam membentuk manusia sebagai seorang penilai.
Pada akhirnya, ketika seorang manusia mengalami sebuah peristiwa dalam kehidupan sehari-hari, salah satu aktivitasnya adalah menilai.
Sayangnya banyak yang menilai dari hitam dan putih: oh itu baik bagiku... sementara ini adalah kejadian yang buruk.
Atau dia benar, sementara satunya lagi sesat. Atau berita ini membuatku bahagia, berita itu membuatku sedih.
Seorang klien yang bertemu dengan saya bahkan mengatakan bahwa dirinya sudah tidak bisa melakukan apa-apa lagi dan hidupnya telah gagal. Manusia terus menilai... menilai... dan menilai...
Menilai bukan berarti buruk, kecuali dilakukan secara tergesa-gesa dan tanpa pertimbangan. Sebaliknya, jika menilai dengan pikiran serta hati yang jernih maka hasilnya akan berbeda dan lebih berkualitas.
Seorang guru kehidupan suatu ketika mengalami musibah kehilangan laptop. Ketika itu beliau sedang sholat duhur di sebuah masjid.
Setelah sholat, beliau mendapati kaca mobil salah satu pintu depan telah pecah dan laptop yang ditaruh di jok sudah tidak ada.
Dengan tenang beliau mengatakan bahwa yang mengambil laptopnya mungkin sedang membutuhkannya.
Bagaimana bisa beliau mengatakan hal seperti itu namun orang lain yang mengalami kejadian yang sama berkata, “Oh tidak... sial sekali aku hari ini!” atau, “Hancur hidupku... semua data penting ada di laptop itu!”
Ada baiknya, sebelum menilai atau berkomentar kita mengambil jeda sejenak. Menarik nafas, lalu membiarkan beningnya pikiran dan hati mengambil alih emosi sesaat.
Jika kita sedang berdiri, kita dapat mengganti posisi dengan duduk atau berbaring. Tenangkan diri sejenak dan berkatalah dengan bijaksana.
Tentu saja aktivitas-aktivitas tersebut perlu dilatih terus menerus, baik itu saat menjumpai peristiwa yang tidak menyenangkan, melihat berita di televisi, sampai saat ingin menuliskan komentar di sosial media.
Profil Penulis:
Duddy Fachrudin atau biasa dipanggil Kang Duddy adalah seorang penulis, psikolog, dan praktisi mindfulness.
Aktivitas sehari-hari belajar hidup mindful, menulis dan mengajar mindfulness, serta kadang-kadang diminta membimbing skripsi atau tesis bertema mindfulness.
Boleh disapa dan berbagi cerita di www.mindfulnesia.id dan email: duddy.fahrifitria@gmail.com
Indas adalah portal tempat bertemunya civitas akademika dan umum dalam lingkup yang lebih luas (global), sehingga batasan waktu, ruang dan jarak tidak lagi menjadi hambatan dalam mengembangkan potensi dan menyatukan visi serta misi menuju era keterbukaan. Indas akan memberikan kendali kepada anda secara langsung dalam menentukan tujuan masa depan.
Berkembang bersama Indas.id serta memiliki kesempatan yg tidak terbatas adalah keuntungan yg akan anda miliki apabila bergabung.
Portal Website ini dikelola dan dioperasikan oleh PT. Gilang Candrakusuma. Kebijakan Privasi ini menetapkan cara melindungi dan menggunakan
informasi yang Anda berikan ketika menggunakan layanan situs ini.
Kantor Pusat:
Grha Cakrawala 2nd Floor
Jl. Pemuda No. 72-73 D-E Jakarta 13220 Indonesia.
Telephone :
021-22474247
021-22474274
Facsimile :
021-4890022