Kemendikbud dan Institut Teknologi Jepang KOSEN Tingkatkan Kerja Sama di Bidang Pendidikan Tinggi
INDAS.ID - Implementasi terhadap Program Kampus Merdeka yang belum lama diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim terus berjalan. Salah satunya melalui penjajakan kerja sama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) dengan KOSEN Institute of Technology, Jepang.
Perwakilan KOSEN dan Kedutaan Besar Jepang di Indonesia bertemu dengan tim Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Ditjen Dikti, di kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Selasa (5/2/2020).
Dalam pertemuan tersebut, KOSEN membahas tindak lanjut kerja sama yang telah terjalin sejak 2019. Menurut Professor Emeritus dari KOSEN, Matsumoto Tsutomu, kerja sama tersebut sudah berjalan cukup baik, untuk itu kerja sama akan terus ditingkatkan.
"Kerja sama itu telah terimplementasi dengan baik. Politeknik di Indonesia telah mengirimkan dosen dan mahasiswa ke berbagai program di KOSEN. Kegiatan pun berhasil, ada beberapa yang membuat karya dengan berkolaborasi bersama profesor di KOSEN," jelas Matsumoto.
KOSEN melalui Polytechnic Education Development Project (PEDP) juga telah bekerja sama dengan banyak politenik di Indonesia dalam menyelenggarakan berbagai program pelatihan. Pelatihan yang pernah dilakukan yakni Digital Signal Processing (DSP) di bawah bimbingan Profesor Shimada Yasuyuki pada 12-16 Agustus 2019, di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).
Sedangkan pelatihan lain yang pernah diselenggarakan adalah Aerial Photographing and 3D Surveying by Using UAV dengan Profesor Yasuyuki Nabeshima, pada 26-30 Agustus 2019, di Politeknik Negeri Batam (Poltek Batam).
Salah satu perwakilan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Yektiningtyastuti, mengatakan bahwa kerja sama dengan pendidikan tinggi akademik semestinya dapat lebih terbuka, mulai dari kegiatan pertukaran pelajar dan pengajar di perguruan tinggi, kerja sama riset dengan fakultas teknik, dan berbagai program lainnya. "Apalagi, dengan kebijakan Merdeka Belajar, mahasiswa memiliki waktu yang lebih leluasa, yaitu dua semester untuk belajar di luar kampus," tutur Yekti.
Kerja sama di bidang pendidikan tinggi akademik berikutnya akan diawali dengan mempelajari dan membandingkan sistem pendidikan di KOSEN dengan sistem pendidikan tinggi akademik di Indonesia. Tujuannya, agar program kerja sama yang dirancang diimplementasikan dengan baik dan menguntungkan kedua belah pihak.
KOSEN sendiri unggul dalam pendidikan keteknikan profesional dan teknik praktis yang berbasis sistem pendidikan. Sistem pembelajaran diselenggarakan terpadu selama lima tahun dengan pola umum dan khusus (spesialisasi) dan dikelola secara sistematis. Para siswa lulusan Sekolah Menengah Pertama (sekitar usia 15 tahun) harus melalui seleksi yang ketat untuk dapat masuk ke institut tersebut.
KOSEN juga dikenal baik di kalangan perusahaan pengembangan dan manufaktur yang menopang Jepang sebagai negara. Institut ini berada di peringkat atas dunia dalam bidang sains dan teknologi, dan dianggap mampu merespon permintaan industri yang tinggi.
Kunjungan ini menjadi sinyal baik bagi perguruan tinggi akademik di Indonesia untuk mulai menjalin kerja sama secara internasional, terutama untuk program studi dan fakultas teknik, sebagai langkah mengimplementasikan Kampus Merdeka di perguruan tinggi masing-masing. Di sisi lain, KOSEN juga akan bertemu dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi untuk menjajaki kerja sama dengan politeknik di Indonesia.
Sumber:
Kemdikbud