INDAS.ID - Sebuah tim perancang dan insinyur berhasil memproduksi tangan bionik 3D hanya dalam waktu 10 jam.
Para ahli dari kelompok riset dan pendidikan WMG, yang merupakan bagian dari Universitas Warwick di Inggris, bekerja dengan C Enterprise dan Printed Electronics untuk merancang dan mencetak tangan bionik dengan sensor inbuilt.
Tangan bionik adalah hasil dari Proyek IMPACT, yang dipimpin oleh Iterate Design and Innovation. Proyek untuk mengembangkan tangan itu terinspirasi oleh model serupa yang dikembangkan oleh Ben Ryan dari spesialis prosthetics Ambionics. Putra Ryan diamputasi lengannya setelah lahir dan dia memutuskan untuk menjadikannya lengan prostetik.
"Tim IMPACT telah mengambil desain ini lebih jauh dengan menanamkan sirkuit listrik yang menghubungkan sensor pengontrol gerak otot dengan motor dan baterai ke dalam struktur tangan bionik, sehingga memberikan solusi yang tahan lama dan estetika," jelas WMG dalam sebuah pernyataan. Para insinyur telah menguji keawetan sirkuit listrik tercetak untuk memahami seberapa baik komponen akan tahan terhadap lengkungan dan pelenturan, tambahnya.
Sebuah situs web telah dibuat yang memungkinkan orang memesan tangan bionik yang dibuat untuk mengukur dengan menyediakan pengukuran lengan mereka, serta warna pilihan mereka.
Pencetakan 3D membuat kehadirannya terasa di semakin banyak bidang, dari kesehatan hingga manufaktur dan konstruksi. Awal tahun ini, misalnya, para ilmuwan 3D mencetak jantung, bekerja vaskularisasi menggunakan sel manusia.
Skuadron Pemeliharaan ke-60 di Pangkalan Angkatan Udara Travis di California mempelopori upaya untuk memproduksi bagian-bagian pesawat yang dicetak 3D. Skuadron baru-baru ini menjadi unit lapangan pertama di Angkatan Udara yang disertifikasi dengan printer 3D ukuran industri yang disahkan untuk produksi suku cadang pesawat terbang nonstruktural.
Tahun lalu Marinir menggunakan printer beton 3D khusus untuk membuat ruang barak 500 kaki persegi hanya dalam waktu 40 jam, menurut Korps Marinir. Biasanya, dibutuhkan 10 marinir dengan waktu pengerjaan selama lima hari untuk membangun barak dari kayu.
Sumber Artikel:
New York Post