INDAS.ID - Di tangan Dr Siti Nikmatin, Dosen dari Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University, Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) berubah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.
Dr Nikmatin memanfaatkan lignoselulosa yang terkandung dalam TKKS dan diolah menjadi serat berukuran mikropartikel sebagai penguat polimer untuk bahan baku tambahan pembuatan helm ramah lingkungan (Green Composite).
Hingga tahun 2018, Dr Nikmatin sudah memproduksi helm full face, helm half face, helm anak dan helm sepeda dari serat limbah TKKS. Tak berhenti di sini, Dr Nikmatin terus melakukan pengembangan dengan menambahkan teknologi flame retardant untuk mendapatkan serat TKKS yang memiliki ketahanan panas lebih tinggi. Teknologi ini menjadi pengganti penggunaan compatibilizer (coupling agent) yang selama ini masih impor.
Selain dimanfaatkan untuk membuat helm, Dr Nikmatin juga sedang mengembangkan Sheet Bahan Anti Peluru dan komponen otomotif dari limbah TKKS.
Kegunaan
1. Helm ini berbahan dasar limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS). Limbah TKKS diolah menjadi serat dengan berbagai macam ukuran (panjang, pendek, mikro dan nano). Serat ini menjadi bahan baku filler (penguat) polimer ABS dalam pembuatan helm.
2. Serat dalam helm ini berfungsi untuk menyerap tumbukan yang terjadi ketika terjadi kecelakaan. Harapannya, energi tumbukan ini tidak langsung mengenai kepala pengguna, namun diserap serat terlebih dahulu, sehingga energi kinetik setelah tumbukan kecil dan kepala lebih terlindungi.
Keunggulan
1. Helm sudah memenuhi Standard Nasional Indonesia (SNI).
2. Helm mampu menyerap energi kinetik tumbukan sehingga kepala pengguna lebih terlindungi.
3. Memanfaatkan limbah kelapa sawit sehingga mengurangi masalah sampah.
4. Inovasi ini berhasil mendapatkan Anugerah Inovasi, Prakarsa dan Pelopor Pemberdayaan Masyarakat Jawa Barat 2016
Sumber Artikel:
IPB University