INDAS.ID - Guru Besar Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Cece Sumantri melakukan penelitian tentang penerapan genetika molekuler untuk pengembangan produktivitas dan kualitas ayam lokal Indonesia. Penelitiannya berhasil mengidentifikasi gen penanda (marker gen) pada ayam kampung dan ayam lokal lainnya, yang dipakai dalam proses seleksi untuk pemuliaan.
Dari penelitian ini Prof Cece berhasil menciptakan varietas ayam lokal yang diberi nama IPB-D1, yang bisa tumbuh cepat, dengan daging berkualitas tinggi dan lebih tahan terhadap serangan penyakit.
Menurutnya, Ayam IPB-D1 dapat dikembangkan sebagai ayam semi organik/organik, karena ketahanan terhadap penyakit cukup baik, daya adaptasi dengan sistim umbaran terintegrasi dengan kebun juga sangat baik, dan rasa dagingnya yang khas.
Komersialisasi Ayam IPB-D1 melalui program RISPRO-LPDP (2019-2021) bekerja sama dengan Industri Peternakan Ayam Lokal Citra Lestari Farm di Bekasi dan Peternakan Rakyat Sinar Harapan Farm/SHF di Jampang Tengah Sukabumi bertujuan selain untuk meningkatkan populasi ayam IPB-D1 murni dan final stocknya juga ke arah industri pengolahannya. Diharapkan ke depan SHF akan menjadi pusat pengembangan ayam IPB-D1 di pedesaan.
Menilik potensi tersebut, ayam lokal dapat dikembangkan di desa-desa tertinggal sehingga dapat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat setempat. Sementara itu, masyarakat yang memelihara ayam lokal, umumnya ayam kampung, dapat meningkatkan asupan protein dengan memakan ayam peliharaannya sendiri.
Tidak hanya skala rumah tangga, ternak ayam lokal juga berpotensi untuk dikembangkan dalam skala industri. Skala industri yang dapat dikembangkan antara lain adalah industri anak ayam, ayam lokal pedaging dan ayam lokal petelur.
Kegunaan:
Rumpun ayam IPB – D1 adalah komposit hasil persilangan antara jantan F1 (Pelung Sentul) dengan betina F1 (Kampung x Ras padaging parent stock Cobb) menghasilkan keturunan G1, untuk selanjutnya dikawinkan secara interse sampai generasi kelima. Komposisi genetik Pelung : Sentul : Kampung : Ras parent stock pedaging Cobb masing-masing 25 persen, sehingga komposisi gen ayam lokal 75 persen dan ayam ras pedagingnya 25 persen.
Keunggulan ayam IPB-D1 adalah pertumbuhan yang cepat dan mencapai bobot potong (jantan 1,18 ± 0,2 kg dan betina 1,04 ± 0,12 kg) pada umur 10-12 minggu. Daya adaptasi terhadap lingkungan cukup baik dan ketahanan tubuh yang baik terhadap penyakit New Castle Disease (ND) atau Tetelo dan Salmonella. Pertumbuhan ayam IPB D1 terbilang cepat karena hanya memerlukan waktu 10 minggu untuk mencapai berat 1,2 kilogram. Budidaya ayam IPB D1 sudah diterapkan di Sinar Harapan Farm, Sukabumi, Jawa Barat.
Keunggulan:
1. Pertumbuhannya cepat
2. Dagingnya berkualitas tinggi
3. Tahan terhadap beberapa serangan penyakit terutama ND/tetelo dan salmonella spp
4. Temuan ini mendapatkan penghargaan dari Indonesia Toray Science Foundation (ITSF) Science and Technology Award 2019
Sumber Artikel:
IPB University