INDAS.ID - Orang-orang yang sangat stres cenderung mudah ditipu, menurut sebuah studi oleh University of Florida dan Google.
Penelitian itu mengatakan bahwa orang yang sangat stres lebih skeptis terhadap penipuan, dan lebih baik dalam mendeteksi penipuan online seperti email phishing, seperti dilansir Cnet.
Agar manipulasi mereka berhasil, penelitian menyatakan bahwa penipu menggunakan 'pemicu psikologis' untuk membuat calon korban dalam suasana hati yang baik.
Para scammer kemudian mengambil keuntungan dari salah satu perilaku orang-orang yang bahagia - membuat keputusan tanpa berpikir.
Menurut salah satu peneliti utama, Prof Daniela Oliveira, otak manusia dapat bekerja dalam dua cara - secara otomatis untuk kegiatan sehari-hari seperti menyikat gigi, dan sengaja mengambil keputusan besar seperti membeli properti.
Meng'klik' tautan phishing tanpa berpikir adalah sesuatu yang mungkin dilakukan oleh orang-orang dengan suasana hati yang baik, dan ini adalah keputusan yang diandalkan oleh scammers.
"Kami rentan terhadap phishing karena menipu cara otak kita mengambil keputusan," jelas Oliveira.
Penelitian ini dilakukan selama tiga minggu dengan 158 peserta yang diberi tahu bahwa mereka adalah bagian dari percobaan untuk melihat bagaimana orang menggunakan Internet. Mereka kemudian mengirim email phishing setiap hari, dan para peneliti melacak apakah para peserta mengklik tautan tersebut.
Email-email ini didasarkan pada kampanye phishing aktual yang telah ditemukan Google.
Namun, ini bukan alasan bagi orang untuk tidak bahagia, kata Oliveira. "Tidak ada yang mengatakan kepada siapa pun untuk berada dalam suasana hati yang buruk dan stres sepanjang waktu," katanya.
Sumber Artikel:
The Star