# RONIN ERA DIGITAL
Kosa kata Ronin berasal dari negri sakura, Ronin atau Roshi adalah sebutan bagi samurai yang kehilangan tempat untuk mengabdi dengan nilai-nilai kesetiannya yang tak di ragukan lagi. Ini ada di dalam jaman Feodal, Ronin di era sekarang di negri asalnya memiliki metafora bagi para remaja yang lulus sekolah menengah atas, dan tidak dapat masuk di perguruan tinggi.
Ronin pada jamannya memiliki berbagai kecenderungan cara hidup baik sebagai orang bebas yang tak bertuan maupun yang hidup biasa sebagai anggota masyarakat dengan mendirikan tempat belajar bela diri, disamping tetap mengasa ilmu pedangnya bagi dirinya sendiri, salah satu Ronin yang tak terkalahkan ilmu pedangnya MIYAMOTO MUSASHI yang melegenda, ada juga Ronin yang memilih jalan hidup sebagai sastrawan CHIKAMATSU MONZAEMON.
Kisah-kisah keteguhan hati dan kesetiaan dari para Ronin yang terkenal diantaranya KISAH 47 RONIN yang terjadi pada tanggal 30 Januari 1703 yang memegang integritasnya hingga titik darah penghabisan. Idris Brandy kali ini dalam pameran tunggalnya yang ke empat menjadikannya tema sentral dari perhelatan karya-karya nya yang memang lahir dari pergulatan-pergulatan yang tercipta di dalam kehidupan nyatanya sebagai seorang senirupawan.
Ia lahir secara genuine sebgai pribadi di lingkungan ekosistim kesenian yang benar, yang menggemblengnya secara spartan, hingga membentuk dirinya seperti hari ini. Mula-mula di Bengkel Budaya, kemudian di lingkungan HIPTA – Himpunan Pelukis Jakarta, Pusat Kesenian Jakarta – TIM, dan tentunya di Candradimuka yang lain Balai Budaya Jakarta.
*Kemudian dengan kekiniannya, ia berkiprah dengan Studio Bongkar Otak nya, lewat dunia digital ia banyak berbagi tentang kegiatan serta esensi dari pikiran-pikirannya yang sungguh cukup menarik perhatian khalayak, kadang ia membongkar pikiran-pikran yang telah mandeg, hingga meresahkan, tetapi tetap memberikan sebuah cara pandang baru yang segar dan mencerahkan.
Ia memang ada dalam kehidupan ERA DIGITAL, dan itu ia pergunakan sebagai saranan yang sangat tepat untuk mengekspresikan diri dan keseniannya, sifat dunia digital dan esensi kehidupan dari Ronin sungguh suatu persamaan yang sangat mirip, keduanya memiliki sifat kebebasan tentang eksistensi diri, Ronin tak terikat dan sungguh dengan kebebasannya dapat menjadi apa saja sesuai dengan keinginannya. Dan dunia digital, juga memiliki sifat yang memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk memiliki kebebasan membentuk diri sendiri sesuai dengan kemauan serta kemampuan masing-masing.
Brandy dengan dunia digitalnya menghapus jarak dan waktu yang menghadang keberadaan, maka setiap proses dan karya-karya seninya dapat dengan cepat terbagikan diseluruh ujung bumi. Maka secara otomatis ia sebagai pribadi dengan analoginya sebagai SANG RONIN, di iringi dengan segala kebebasannya itu dapat merengkuh dunia kedalam genggaman tangannya, dan yang tak kalah pentingnya ia telah menciptakan ruang bagi dirinya sendiri untuk masuk menjadi warga dunia, menjadi salah satu bagian yang tak terpisahkan. BRAVO SANG RONIN....!!!!!. Asul Yanto, Seniman. 21 Maret 2019