PROGRAM PELATIHAN "NAVY SEAL MENTAL TOUGHNESS"
Program pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan daya resiliensi (daya juang) dan meningkatkan kepercayaan diri. Diselenggarakan oleh ICBET (International Center for Business Education and Training) bekerjasama dengan HELIC (Hotel Executive Learning Centre) sebagai mitra lokal di Indonesia.
Kenapa pelatihan ini sangat perlu; terutama di industri hotel (hospitality industry) yang menuntut SDM-SDMnya untuk memberikan service yang exellence - memenuhi kepuasan pelanggan, dan menjadikan nilai keuninkan mereka (meningkatkan dayang saing pelayanan).
Di industri yang berbasikan jasa (people based), seperti industri perhotelan ini, para profesional tidak lagi hanya cukup memiliki pengetahuan layanan yang standar. Tapi mereka juga senantiasa dituntut sanggup memberikan layanan terbaik sekalipun dalam lingkungan yang menantang dengan keadaan tingkat stres yang begitu tinggi.
Mr George Ubbelohde, CHA, CHE, CHT, CHIA, Executtive Director of ICBET dan Bambang Iman Santoso, CEO PT Neuronesia Neurosains Indonesia (Trainer at HELIC) yang akan mengisi pelatihan ini.
Pelatihan tersebut akan diadakan di GH Universal Bandung, pada hari Jumat mendatang, 23 Agustus 2019.
Jika lingkungan kita ekstrem, lengkap dengan kekacauan, stress dan kepanikan, bagaimana kita hidup dengan atau mengelola rasa takut dan stres? Jawabannya mungkin ada dalam program pelatihan Navy Seal Mental Toughness ini. Konsep pelatihan yang didasari oleh hasil penelitian-penelitian neurosains.
Meskipun mungkin sulit untuk menekan respons naluriah rasa takut kita - otak manusia, penelitian neurosains menunjukkan bahwa kita dapat melatih otak kita. Artinya bahwa mengalami kepanikan, kekacauan dan sejumlah emosi negatif lainnya akan segera menjadi pilihan bagi kita.
Program pelatihan Navy Seal Mental Toughness adalah pelatihan khusus yang dirancang oleh para neurosaintis karena kebutuhan untuk mengendalikan naluri luar biasa pada otak yang panik. Mereka menginginkan untuk mengubah cara otak menghadapi dan mengatasi rasa ketakutan dalam situasi ekstrem.
Secara historis, kesalahan dikaitkan dengan rasa takut dan panik dan kapasitas untuk mengendalikan impuls ini penting - mereka harus menemukan cara untuk menyesuaikan otak dengan tuntutan pekerjaan.
Tujuan program ketangguhan mental adalah melatih kembali respons instingtual otak terhadap kepanikan - dengan demikian memungkinkan untuk menangani stres secara berbeda, beradaptasi dengan cepat, dan mempertahankan kontrol di tengah kekacauan - untuk melakukan apa yang perlu.
Penelitian neurosains menunjukkan kepada kita bahwa ketika bagian otak yang berfungsi sebagai pusat komando pusat untuk reaksi emosional kita, amigdala, merasakan ketakutan, ia menekan sistem panik tubuh dan memicu hormon stres kimia (neurotransmitter); kortisol dan adrenalin dan melepaskannya ke dalam aliran darah.
Melepaskan hormon stres meningkatkan pernapasan, detak jantung, dan memberi kita tingkat kewaspadaan yang tinggi, tetapi membuat pikiran kita sulit dikendalikan.
Secara teratur menggunakan empat teknik berikut - yang dirancang oleh para neurosaintis - akan membantu tubuh dan otak untuk bekerja secara sinkron dan membawa kejernihan pemikiran dalam momen pengambilan keputusan kritis kami.
Empat teknik dimaksud biasanya mencakup: 1) Penetapan Sasaran, 2) Latihan Mental atau Visualisasi, 3) Self-Talk, dan 4) Pengendalian Gairah. (BIS)
#ICBET
#HELIC
