INDAS.ID - Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports pada tahun 2018 berpendapat bahwa penggunaan smartphone dan perangkat genggam yang sering digunakan,dapat memicu perubahan tulang yang tidak biasa di belakang tengkorak pada anak muda.
Para ilmuwan dari University of The Sunshine Coast di Australia mencatat bahwa semakin banyak orang muda yang memiliki pertumbuhan tulang yang mencuat dari belakang tengkorak mereka. Biasanya, pertumbuhannya 2,6 sentimeter (1 inci), tetapi mereka terlihat tumbuh hingga 3,1 sentimeter (1,2 inci) panjangnya.
Dikenal sebagai entesofit atau pembesaran oksipital protuberance eksternal (EEOP), proyeksi tulang muncul dari situs di mana ligamen atau tendon melekat pada tulang. Karena mereka biasanya tumbuh dalam jangka waktu yang lama, mereka berharap menemukan bahwa mereka lebih umum pada populasi yang menua. Namun, mereka menemukan yang sebaliknya. Dalam sebuah penelitian terhadap 1.200 orang, berusia 18 hingga 86 tahun, lonjakan yang membesar terjadi pada 33 persen partisipan, tetapi paling umum pada pria berusia 18 hingga 30 tahun. Faktanya, setiap dekade peningkatan usia menghasilkan penurunan 1,03 dalam kemungkinan memiliki pertumbuhan.
Studi sebelumnya juga menunjukkan bahwa ini adalah fenomena yang relatif baru, karena tidak terlihat pada orang dewasa muda selama 1990-an, setidaknya tidak pada tingkat yang sama.
"Saya telah menjadi dokter selama 20 tahun, dan hanya dalam dekade terakhir, saya telah menemukan bahwa pasien saya memiliki pertumbuhan ini pada tengkorak," menurut penulis utama David Shahar, seorang ilmuwan kesehatan di University of The Sunshine Coast di Australia, kepada BBC Future.
Penelitian ini tidak mencari hubungan sebab-akibat yang jelas, namun, fakta bahwa fenomena tersebut baru-baru ini terjadi di kalangan dewasa muda mulai membuat para peneliti berpikir. Menggambar pada studi lain yang telah menyarankan penggunaan smartphone dikaitkan dengan postur yang buruk, mereka menyarankan bahwa smartphone dan "leher teks" bisa disalahkan. Menghabiskan berjam-jam setiap hari dengan leher Anda bengkok ke bawah, terus-menerus membolak-balik tiga aplikasi yang sama, menerapkan tekanan baru pada pangkal tengkorak, di mana tubuh merespons dengan meletakkan tulang baru. Hasilnya, mereka berhipotesis, hal ini dapat memicu pertumbuhan tulang yang aneh.
“Pengembangan EEOP dapat berpengaruh pada semua usia, termasuk anak-anak, dan postur tubuh yang terkait,” menurut penulis penelitian.
"Kami berhipotesis bahwa penggunaan teknologi modern dan perangkat genggam, mungkin bertanggung jawab untuk postur ini dan perkembangan tengkorak dari sampel kami."
Sumber Artikel:
IFL Science