Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Mengenal Anak Krakatau

indas/antaranews • Kamis, 27 Desember 2018

Sumber Foto : Phys.org

INDAS.ID - Gunung Anak Krakatau muncul dari kaldera yang terbentuk dari letusan induknya, Gunung Krakatau, pada 1883. kemunculannya pertama kali terlihat oleh nelayan pada 29 Desember 1927. Menurut data Dasar Gunung Api Indonesia Gunung Anak Krakatau lahir pada 20 Januari 1930.

Gunung Anak Krakatau yang berlokasi koordinat/Geografi: Selat Sunda 6°6'0?LS dan 105°25'0?BT, terus tumbuh 4-6 meter setiap tahunnya. Pada tahun 2018 ketinggian Gunung Anak Krakatau sudah mencapai 338 meter diatas permukaan laut. 

Pada tahun 1927 Gunung Anak Krakatau memiliki volume tubuh mencapai 2,35 km kubik. Tahun 1983 membesar menjadi 2,87 km kubik. Pada pengukuran terakhir tahun 2000 sudah mencapai 5,52 km kubik.

Di sisi timur, Gunung Anak Krakatau ditumbuhi hutan vegetasi yang terdiri atas hutan neonauclea, hutan Timonius dan hutan Dysoxilum. Sedangkan di bagian punggung ditumbuhi jenis Pioner seperti gelagah, sengguguk atau melastoma affine.

Seperti induknya, Gunung Anak Krakatau memiliki tipe letusan Strombolian, sebuah letusan yang melontarkan lava pijar layaknya air mancur. Selain itu memiliki magma silica yang terus membesar dan meninggi.

Antara tahun 1930-2000 Gunung Anak Krakatau telah mengalami erupsi sebanyak 100 kali. April 2008 Gunung Anak Krakatau mengeluarkan abu dan material lainnya.

Aktivitas vulkanis Gunung Anak Krakatau meningkat sejak Juni hingga November 2018, Seismograf merekam pada 9 November 2018. Gunung ini telah mengalami gempa letusan sebanyak tujuh kali, 13 gempa hembusan, dua kali gempa vulkanik dangkal, 31 kali gempa vulkanik dalam, dan sekali gempa tremor harmonik.


Sumber: Antaranews / Data dari berbagai sumber