Ilmuwan Menemukan Suatu Cara untuk Mengonversi Darah Donor Menjadi Tipe Universal
indas/sciencealert • Rabu, 26 September 2018
Sumber Foto : biomedcentral.com
INDAS.ID - Pada bulan Juli, Palang Merah Amerika mengumumkan kekurangan darah darurat - hanya saja tidak menerima cukup sumbangan untuk membantu semua pasien yang membutuhkan darah.
Sekarang, para peneliti dari University of British Columbia mungkin telah menemukan cara untuk mengatasi masalah ini, byaitu mengubah golongan darah yang tidak dapat digunakan menjadi satu yang dapat diterima siapa pun.
Mereka mempresentasikan penelitian mereka pada pertemuan American Chemical Society.
Golongan darah berbeda karena gula pada permukaan sel darah merah yang diciptakan tubuh. Tipe A memiliki satu jenis gula dan Tipe B memiliki satu jenis gula; Tipe AB memiliki kedua gula. Tipe O tidak memiliki gula.
Jika seseorang menerima transfusi darah dari golongan darah yang tidak sama dengan milik mereka, sistem kekebalan mereka akan menyerang dan membunuh sel darah yang disumbangkan.
Sebagai contoh, seseorang dengan golongan darah tipe A tidak akan pernah menerima donasi Tipe B karena sistem mereka hanya akan menolak darah baru karena gula tidak tepat.
Karena golongan darah O tidak membawa gula, siapa pun dapat menerimanya, itu adalah golongan darah yang diterima secara universal dan, oleh karena itu, sangat diinginkan.
Di masa lalu, para peneliti menemukan bahwa enzim tertentu (molekul yang menyebabkan reaksi kimia) dapat mengeluarkan gula dari A, B, dan sel darah AB, mengubahnya menjadi tipe O yang lebih berguna.
Namun, seperti yang dicatat peneliti Stephen Withers dalam siaran pers, mereka belum menemukan enzim yang efisien, aman, dan ekonomis. Pencarian mereka untuk enzim itu membawa mereka ke usus manusia.
Withers dan timnya sudah tahu bahwa lapisan saluran pencernaan mengandung gula yang sama yang ditemukan pada sel-sel darah, dan bahwa enzim bakteri di dalam feses manusia melucuti gula tersebut dari lapisan ke pencernaan.
Dengan menggunakan pengetahuan ini, para peneliti mampu mengisolasi enzim yang mengupas gula dari golongan darah A dan B, mengubahnya menjadi Tipe O 30 kali lebih efisien daripada enzim yang ditemukan sebelumnya.
Untuk saat ini para peneliti mengecek ulang temuan mereka. Langkah selanjutnya adalah menguji enzim dalam pengaturan klinis, yang akan membantu menentukan apakah proses konversi menghasilkan konsekuensi yang tidak diinginkan.
Semua pengujian ekstra itu masih bisa memakan waktu. Tapi Withers optimis bahwa enzim timnya bisa menjadi terobosan yang kita butuhkan untuk memastikan siapa saja yang membutuhkan donor darah di masa depan akan dapat menerima satu.
(Sumber Artikel: Sciencealert)