Alkohol, Penyumbang Utama untuk Kematian dan Penyakit di Seluruh Dunia
indas/sciencealert • Kamis, 30 Agustus 2018
Sumber Foto : gilangnetworks
INDAS.ID - Alkohol menduduki tempat yang sangat tinggi dalam daftar semua hal yang mengancam untuk membunuh atau melumpuhkan kita, menurut perkiraan global berdasarkan kondisi kesehatan masyarakat dan tingkat konsumsi alkohol.
Penilaian Global Burden of Disease yang baru tentang dampak alkohol di seluruh dunia, tidak menemukan alasan untuk berpikir bahwa alkohol akan membantu kita hidup lebih lama dan lebih sehat.
Max Griswold dari Institute for Health Metrics and Evaluation, University of Washington memimpin penelitian yang mengamati data dari hampir ratusan penelitian dan sumber data yang melibatkan sekitar 28 juta orang.
Menurut temuannya, setiap manfaat kesehatan mudah diliputi oleh pengaruh alkohol dan efek racun.
"Penelitian sebelumnya telah menemukan efek perlindungan alkohol pada beberapa kondisi, tetapi kami menemukan bahwa risiko kesehatan gabungan yang terkait dengan alkohol meningkat dengan jumlah berapa pun," kata Griswold.
Sekitar 2,4 miliar orang minum alkohol, jumlah peminum laki-laki jauh melebihi wanita.
Jadi mungkin tidak terlalu mengejutkan untuk menemukan bahwa alkohol adalah faktor kunci dalam peningkatan resiko kematian untuk wanita berusia 15 hingga 49 tahun 2016, untuk pria di kelompok usia yang sama, risiko meningkat tiga kali lipat menjadi 12,2 persen.
Dalam kebanyakan kasus penggunaan alkohol memperburuk efek penyakit lain seperti tuberkulosis, atau dianggap sebagai faktor utama dalam cedera di jalan atau menyakiti diri sendiri.
Jika digabungkan, itu menjadikan alkohol sebagai faktor risiko utama ketujuh untuk kematian dan cacat dini di semua kelompok demografi.
"Kebijakan yang berfokus pada pengurangan konsumsi alkohol ke tingkat terendah akan menjadi penting untuk meningkatkan kesehatan," kata Griswold.
"Pandangan yang luas tentang manfaat kesehatan dari alkohol perlu direvisi, terutama karena metode dan analisis yang ditingkatkan terus menjelaskan seberapa banyak alkohol berkontribusi terhadap kematian dan kecacatan global."
Laporan GBD terbaru ini bukanlah studi pertama yang sampai pada kesimpulan ini. Studi sebelumnya sangat bergantung pada perkiraan yang dilaporkan sendiri dan penjualan alkohol, yang keduanya dapat kurang melaporkan angka sebenarnya.
"Kesimpulan dari penelitian ini jelas dan tidak ambigu," kata Robyn Burton dari King's College London, yang tidak terlibat dalam penelitian.
"Alkohol adalah masalah kesehatan global yang sangat besar dan pengurangan kecil dalam bahaya yang berhubungan dengan kesehatan pada tingkat rendah asupan alkohol melebihi dengan peningkatan risiko lain yang berkaitan dengan kesehatan, termasuk kanker."
Dengan alkohol seperti bagian budaya yang tertanam di seluruh dunia, mengurangi dampaknya terhadap kesehatan kita bisa menjadi tantangan terbesar.
(Sumber Artikel: Science Alert)