Studi: Lingkungan Punya Andil Besar Pada Skor IQ Seseorang
indas/cnn/cnnindonesia • Jumat, 29 Juni 2018
Sumber Foto : Salon.com
INDAS.ID - Akibat faktor lingkungan skor tes kecerdasan intelektual atau intelligence quotient (IQ) mengalami penurunan dalam beberapa dekade terakhir.
Sebuah riset terbaru menyebut bahwa gen bukan lagi jadi faktor penentu tinggi rendahnya skor IQ seseorang.
Periset Norwegia menganalisis skor IQ pria Norwegia yang lahir antara 1962 dan 1991. Mereka menemukan bahwa skor meningkat hampir tiga persen setiap dekade untuk mereka yang lahir antara 1962 dan 1975, tapi terdapat penurunan stabil pada mereka yang lahir setelah 1975, seperti dilansir CNN.
Dalam riset serupa, tren ini juga terjadi di Denmark, Inggris, Perancis, Belanda, Finlandia dan Estonia.
Ole Rogeberg, peneliti senior di Ragnar Frisch Center untuk Riset Ekonomi di Norwegia, mengatakan, "Penyebab peningkatan IQ dan sekarang penurunan disebabkan oleh faktor lingkungan."
Menurutnya, hal ini bukan berarti orang yang bodoh memiliki lebih banyak anak daripada orang pandai. "Ini terletak pada lingkungan, karena kami melihat perbedaan serupa pada tiap keluarga."
Faktor lingkungan yang dimaksud bisa termasuk sistem pendidikan dan lingkungan media, nutrisi, kurang membaca dan lebih banyak mengakses media daring atau online. Awalnya periset memiliki preferensi faktor gen daripada lingkungan yang mempengaruhi skor IQ.
Untuk waktu yang lama, orang percaya bahwa kecerdasan adalah sesuatu yang diwariskan. Artinya, mereka yang memiliki skor IQ tinggi akan memiliki anak-anak dengan nilai di atas rata-rata pula. Hal ini berlaku pula pada mereka dengan skor IQ rendah.
Penelitian dilakukan dengan melihat skor IQ anak-anak dari keluarga yang sama tapi lahir di tahun berbeda. Peneliti menemukan skor IQ mereka berbeda meski memiliki gen yang sama.
Stuart Ritchie, rekan postdoktoral Universitas Edinburg, mengatakan, "Temuan yang paling menarik adalah tidak ada penurunan IQ. Hal menarik dari penelitian ini adalah mereka bisa menunjukkan perbedaan skor IQ dalam satu keluarga."
Akan tetapi, lebih spesifik terkait faktor lingkungan terhadap kecerdasan intelektual masih belum tereksplorasi. Menurut Stuart, akses terhadap pendidikan disinyalir menjadi faktor yang paling bisa menjelaskan rendahnya skor IQ.
Di sisi lain, riset lebih lanjut pun perlu dilakukan untuk lebih mendalami hubungan lingkungan dengan skor IQ. Robin Morris, profesor psikologi dari Kings College London menyarankan bahwa penghitungan tradisional terhadap kecerdasan seperti tes IQ, mungkin terbilang ketinggalan zaman di tengah kemajuan teknologi seperti sekarang.
"Dalam pandangan saya, kita perlu menyadari bahwa seiring waktu berubah dan orang-orang terpapar dengan pengalaman intelektual yang berbeda, seperti perubahan dalam penggunaan teknologi, misalnya media sosial, cara kecerdasan diungkapkan juga berubah. Metode pendidikan selalu beradaptasi dengan perubahan seperti itu," katanya.
(Sumber: CNN / CNN Indonesia)