MASUKKAN NAMA PERGURUAN TINGGI ATAU NAMA KOTA

Mengapa Ada Orang Kidal? Ini Alasannya
Mengapa Ada Orang Kidal? Ini Alasannya
indas/businessinsider • Rabu, 06 Juni 2018
Mengapa Ada Orang Kidal? Ini Alasannya
Sumber Foto : metro.co.uk
INDAS.ID - Sepanjang sejarah, orang-orang kidal tidak selalu diperlakukan dengan baik. Mereka telah dianiaya karena watak mereka, yang dicap jahat, atau bahkan sebagai penyihir, meski jumlahnya sekitar 10 persen dari populasi.

Bahkan, kata 'seram' berasal dari 'kiri' atau 'tangan kiri'.

Ada beberapa teori selama beberapa dekade tentang mengapa beberapa orang kidal, termasuk gagasan usang yang ada hubungannya dengan ibu yang stres saat hamil.

Penelitian sejak tahun 1980-an telah menemukan bahwa preferensi kami untuk tangan kiri atau kanan kami kemungkinan besar ditentukan sebelum kami lahir - pemeriksaan ultrasound menunjukkan sejak minggu kedelapan kehamilan. Dari minggu ke 13 di dalam rahim, bayi cenderung mengisap jempol kanan atau jempol kiri mereka.

Sebelumnya diduga bahwa perbedaan genetik antara belahan otak kiri dan kanan menentukan apakah seseorang kidal atau tidak.

Tapi sebuah penelitian yang diterbitkan tahun lalu di jurnal eLife menemukan bahwa jawabannya bisa terletak di sumsum tulang belakang.

Penelitian - oleh Sebastian Ocklenburg, Judith Schmitz, dan Onur Gunturkun dari Ruhr University Bochum, bersama dengan rekan-rekan lain dari Belanda dan Afrika Selatan - menemukan bahwa aktivitas gen di sumsum tulang belakang adalah asimetris di dalam rahim dan bisa menjadi penyebab seseorang untuk menjadi kidal atau kanan.

Gerakan tangan dan lengan mulai di otak, di daerah yang disebut motor cortex, yang mengirim sinyal ke sumsum tulang belakang yang diterjemahkan ke dalam gerakan.

Para peneliti menemukan bahwa ketika janin sedang tumbuh di dalam rahim, hingga sekitar 15 minggu, korteks motorik dan sumsum tulang belakang belum terhubung, tetapi kekakuan tangan kanan atau kiri sudah ditentukan.

Dengan kata lain, janin sudah dapat memulai gerakan dan memilih tangan favorit sebelum otak mulai mengendalikan tubuh.

Untuk mempelajari hal ini, para peneliti menganalisis ekspresi gen di sumsum tulang belakang pada minggu ke delapan hingga minggu ke 12 kehamilan. Mereka menemukan perbedaan yang signifikan dalam segmen kiri dan kanan dari sumsum tulang belakang yang mengontrol gerakan lengan dan kaki.

Mereka menyimpulkan bahwa sifat asimetris dari sumsum tulang belakang bisa turun ke sesuatu yang disebut epigenetik, atau bagaimana organisme dipengaruhi oleh perubahan dalam ekspresi gen mereka daripada di dalam gen itu sendiri.

Perubahan-perubahan ini sering disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan dapat mempengaruhi bagaimana seorang bayi tumbuh.

Perbedaan gen-ekspresi ini dapat mempengaruhi bagian kanan dan kiri sumsum tulang belakang secara berbeda, menghasilkan 'lefties' dan 'righties'.



(Sumber: Business Insider)
BERITA TERPOPULER
Siapa Penemu Roti?
Selasa, 15 Mei 2018 • indas/LiveScience

INDAS.ID

Indas adalah portal tempat bertemunya civitas akademika dan umum dalam lingkup yang lebih luas (global), sehingga batasan waktu, ruang dan jarak tidak lagi menjadi hambatan  dalam mengembangkan potensi  dan menyatukan visi serta misi menuju era keterbukaan. Indas akan memberikan kendali kepada anda secara langsung dalam menentukan tujuan masa depan.

Icon
BERGABUNG DENGAN INDAS.ID

Berkembang bersama Indas.id serta memiliki kesempatan yg tidak terbatas adalah keuntungan yg akan anda miliki apabila bergabung. 

INDAS.ID

Portal Website ini dikelola dan dioperasikan oleh PT. Gilang Candrakusuma. Kebijakan Privasi ini menetapkan cara melindungi dan menggunakan
informasi yang Anda berikan ketika menggunakan layanan situs ini.

KANTOR INDAS

Kantor Pusat:

Grha Cakrawala 2nd Floor

Jl. Pemuda No. 72-73 D-E Jakarta 13220 Indonesia.

Telephone :

021-22474247

021-22474274

Facsimile :

021-4890022

Temukan dan ikuti Kami disini