MASUKKAN NAMA PERGURUAN TINGGI ATAU NAMA KOTA

Serangga Robot Terbang Pertama Lepas Landas
Serangga Robot Terbang Pertama Lepas Landas
indas/sciencedaily • Rabu, 16 Mei 2018
Serangga Robot Terbang Pertama Lepas Landas
Sumber Foto : Mark Stone/University of Washington
INDAS.ID - Robot terbang seukuran serangga mulai diterbangkan. Robot terbang berukuran serangga ini dapat membantu tugas yang memakan waktu seperti survei pertumbuhan tanaman di peternakan besar atau mengendus kebocoran gas.

Robot-robot ini terbang dengan sayap kecil yang mengepak karena mereka terlalu kecil untuk menggunakan baling-baling. Robot ini murah untuk dibuat dan dapat dengan mudah masuk ke tempat-tempat sempit yang tidak dapat diakses oleh drone besar.

Saat ini, para insinyur di Universitas Washington untuk pertama kalinya memotong tali pusat dan menambahkan otakpada robot, sehingga memungkinkan RoboFly mengambil flap independen pertamanya. Ini mungkin salah satu flap kecil untuk robot, tapi itu adalah lompatan besar untuk robot jenis ini.

Tim akan mempresentasikan temuannya 23 Mei di Konferensi Internasional tentang Robotika dan Otomasi di Brisbane, Australia.

RoboFly sedikit lebih berat daripada tusuk gigi dan didukung oleh sinar laser. Ini menggunakan sirkuit onboard kecil yang mengubah energi laser menjadi listrik yang cukup untuk mengoperasikan sayapnya.

"Sebelumnya, konsep robot terbang berukuran serangga nirkabel adalah fiksi ilmiah. Akankah kita bisa membuatnya bekerja tanpa perlu kawat?" kata co-penulis Sawyer Fuller, asisten profesor di UW Department of Mechanical Engineering, dilansir sciencedaily.com.

"RoboFly nirkabel kami yang baru menunjukkan bahwa mereka jauh lebih dekat dengan kehidupan nyata."

Fuller dan timnya menggunakan sinar laser tak terlihat untuk menyalakan robot mereka. Mereka mengarahkan sinar laser ke sel fotovoltaik, yang dipasang di atas RoboFly dan mengubah sinar laser menjadi listrik.

"Itu adalah cara yang paling efisien untuk dengan cepat mengirimkan banyak kekuatan ke RoboFly tanpa menambah banyak berat badan," kata rekan penulis Shyam Gollakota, seorang profesor di UW Paul G. Allen School of Computer Science & Engineering.

Namun, laser saja tidak memberikan tegangan yang cukup untuk menggerakkan sayap. Itulah sebabnya tim merancang sirkuit yang mendorong tujuh volt yang keluar dari sel fotovoltaik hingga 240 volt yang diperlukan untuk penerbangan.


(Sumber: sciencedaily.com)
BERITA TERPOPULER
Siapa Penemu Roti?
Selasa, 15 Mei 2018 • indas/LiveScience

INDAS.ID

Indas adalah portal tempat bertemunya civitas akademika dan umum dalam lingkup yang lebih luas (global), sehingga batasan waktu, ruang dan jarak tidak lagi menjadi hambatan  dalam mengembangkan potensi  dan menyatukan visi serta misi menuju era keterbukaan. Indas akan memberikan kendali kepada anda secara langsung dalam menentukan tujuan masa depan.

Icon
BERGABUNG DENGAN INDAS.ID

Berkembang bersama Indas.id serta memiliki kesempatan yg tidak terbatas adalah keuntungan yg akan anda miliki apabila bergabung. 

INDAS.ID

Portal Website ini dikelola dan dioperasikan oleh PT. Gilang Candrakusuma. Kebijakan Privasi ini menetapkan cara melindungi dan menggunakan
informasi yang Anda berikan ketika menggunakan layanan situs ini.

KANTOR INDAS

Kantor Pusat:

Grha Cakrawala 2nd Floor

Jl. Pemuda No. 72-73 D-E Jakarta 13220 Indonesia.

Telephone :

021-22474247

021-22474274

Facsimile :

021-4890022

Temukan dan ikuti Kami disini