Ilmuwan Australia Menyebut Gawai Bantu Anak Lebih Siap Sekolah
indas/antara • Kamis, 03 Mei 2018
Sumber Foto : Khoobsurati.com
INDAS.ID - Peneliti Australia percaya bahwa orang tua perlu mengurangi kekhawatiran tentang jumlah waktu yang dihabiskan anak-anak mereka di depan perangkat digital.
Selain memberikan dampak buruk, penggunaan gawai juga dapat memberi mereka keuntungan begitu mereka memulai sekolah, menurut para ilmuwan di Universitas Edith Cowan, Australia Barat.
Penelitian yang dipimpin Donnell Holloway mengatakan apa yang disebut 'gap aplikasi' melebar di antara anak-anak berdasarkan tingkat akses mereka. "Ada kecenderungan tren yang berkembang di mana para guru mengatakan anekdot bahwa beberapa anak yang lebih muda lebih siap bersekolah," seperti dilansir Australian Broadcasting Corporation (ABC).
Ia mengatakan, "Karena aplikasi yang mereka gunakan di rumah, mereka lebih siap di bidang seperti kemampuan baca tulis, berhitung, dan keterampilan teknis dalam menggunakan iPad dan komputer."
Tablet dan ponsel pintar telah meningkatkan keaksaraan digital di usia yang lebih muda, tambahnya. "Sebelum teknologi layar sentuh, anak kecil memiliki masalah besar dalam mengakses komputer. Bahkan kesulitan untuk memainkan mouse dan keyboard."
Holloway menambahkan, "Sekarang dengan teknologi layar sentuh, semuanya sangat mudah diakses. Jadi, di sinilah orang tua dan anak-anak mulai melakukan pembelajaran awal."
Holloway mendesak orang tua untuk tidak terlalu memberi tekanan terhadap waktu menonton anak-anak mereka. "Mereka harus rileks dan kehilangan rasa bersalah. Pikirkan saja tentang konten yang diakses anak-anak lebih dari batas waktu tertentu."
Tim Holloway menemukan perbedaan sikap di antara orang tua yang mengenalkan gawai layar sentuh di awal pembelajaran kepada anak mereka dengan keluarga yang menolak penggunaan teknologi sama sekali.
Sementara itu, Shelley Hill dari Dewan Orangtua Australia mengatakan, terdapat panduan resmi yakni penggunaan gadget sebaiknya tidak diberikan pada bayi yang baru lahir hingga usia dua tahun. Sementara penggunaan gadget kurang dari satu jam untuk anak usia dua hingga lima tahun di bawah pengawasan.
Hill, seperti diberitakan Xinhua, mengatakan, "Mereka sangat ketinggalan zaman dan mereka perlu ditinjau ulang, namun secara umum, kami menyarankan orang tua untuk sangat jelas dan memperhatikan apa yang anak mereka lakukan."
