INDAS.ID - Pemerintah akan memfokuskan pendidikan vokasi guna meningkatkan kompetensi tenaga kerja Indonesia ke enam sektor industri. Keenam sektor ini terdiri dari manufaktur, agribisnis, pariwisata, kesehatan, ekonomi digital, dan pekerja migran.
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengatakan pihaknya tengah mematangkan konsep pendidikan vokasi yang nantinya bakal dituangkan dalam peta jalan khusus. Ia tak menyebut kapan peta jalan ini rampung. Namun, pembahasannya kini masih dirapatkan di tingkat Kementerian Koordinator bidang Perekonomian.
Hanif, dilansir CNNIndonesia.com, mengatakan, "Intinya kami ingin menyeimbangkan betul sisi supply dan demand dari tenaga kerja. Jadi kami ingin investasi melalui pendidikan dan pelatihan vokasi sesuai dengan kebutuhan di pasar. Sektornya sudah ada, yakni enam yang disebutkan itu."
Menurut Hanif, keenam sektor itu dipilih karena bisa menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar dan menggerakan Produk Domestik Bruto (PDB). Nantinya, peta jalan itu juga akan menentukan besaran pekerja pendidikan vokasi yang dibutuhkan.
Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan, sektor manufaktur bisa menyerap 575 ribu orang setiap tahun, sementara agribisnis bisa menyerap 195.843 pekerja, pariwisata sebesar 3.333 pekerja, tenaga kesehatan sebanyak 6.018 pekerja, ekonomi digital 5.172 pekerja, dan pekerja migran sebesar 243.265 pekerja.
Ia menambahkan, "Jadi misal di peta jalan itu akan ditentukan detail mengenai pekerjaan yang dibutuhkan nantinya. Misalnya, wartawan. Mengapa wartawan dibutuhkan? Jabatan wartawan apa yang sedang dicari? Sehingga nanti pelaksanaan pelatihannya bisa lebih mudah."
Menurut Hanif, perbaikan kualitas sumber daya manusia melalui vokasi merupakan satu dari tiga variabel yang bisa memperbaiki standar tenaga kerja Indonesia. Adapun, dua faktor lainya adalah kuantitas serta distribusi tenaga kerja yang merata di berbagai daerah.
Selain itu, jika kualitas SDM sudah mumpuni, maka nantinya pendapatan tenaga kerja juga bisa ikut terkerek. "Selain meningkatkan kompetensi, nantinya tenaga kerja bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Taraf hidupnya pun akan jauh lebih baik," ujarnya.
Menurut data Badan Pusat Statistik, jumlah angkatan kerja per Agustus 2017 tercatat 128,06 juta atau meningkat 2,08 persen dibanding tahun sebelumnya 125,44 juta jiwa. Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka pada bulan Agustus 2017 tercatat di angka 7,04 juta jiwa, atau 5,5 persen dari seluruh angkatan kerja, di mana secara persentase, angka ini turun dari angka tahun lalu yakni 5,61 persen.
Indas adalah portal tempat bertemunya civitas akademika dan umum dalam lingkup yang lebih luas (global), sehingga batasan waktu, ruang dan jarak tidak lagi menjadi hambatan dalam mengembangkan potensi dan menyatukan visi serta misi menuju era keterbukaan. Indas akan memberikan kendali kepada anda secara langsung dalam menentukan tujuan masa depan.
Berkembang bersama Indas.id serta memiliki kesempatan yg tidak terbatas adalah keuntungan yg akan anda miliki apabila bergabung.
Portal Website ini dikelola dan dioperasikan oleh PT. Gilang Candrakusuma. Kebijakan Privasi ini menetapkan cara melindungi dan menggunakan
informasi yang Anda berikan ketika menggunakan layanan situs ini.
Kantor Pusat:
Grha Cakrawala 2nd Floor
Jl. Pemuda No. 72-73 D-E Jakarta 13220 Indonesia.
Telephone :
021-22474247
021-22474274
Facsimile :
021-4890022