INDAS.ID - Sebuah rekaman yang mengejutkan menunjukkan retakan besar yang mengancam seluruh benua Afrika terbagi menjadi dua.

Retakan besar di Kenya ini dalamnya berukuran 50 kaki dan lebar 65 kaki dan telah menghancurkan sebagian dari jalan raya Nairobi-Narok.

Saat ini, para ilmuwan yang mempelajari lempeng tektonik mengklaim bahwa retakan raksasa bisa mengoyak Afrika.

Lucia Perez Diaz, peneliti postdoctoral di Universtiy of London, menjelaskan bagaimana ruptur benua ini bisa terjadi, seperti dilansir New York Post.

Diaz mengatakan, "Lembah Keretakan Afrika Timur membentang lebih dari 1.800 mil dari Teluk Aden di utara menuju Zimbabwe di selatan, membagi lempeng Afrika menjadi dua bagian yang tidak sama, lempeng Somali dan Nubia."

"Aktivitas sepanjang cabang timur lembah keretakan, yang membentang di sepanjang Ethiopia, Kenya dan Tanzania, menjadi jelas ketika retakan besar tiba-tiba muncul di Kenya barat daya."

Proses ini dikenal sebagai 'continental rifting' (Rontoknya Benua) dan dibutuhkan kekuatan besar di Bumi ini, yang bisa menyebabkan kejadian tersebut.

Di bawah kerak Bumi, bentuk 'bulu magma' mendorong kerak dan akhirnya membelahnya.

Diaz menambahkan, "Akhirnya, selama periode puluhan juta tahun, penyebaran dasar laut akan berkembang di sepanjang seluruh keretakan."

"Lautan akan membanjiri dan, sebagai hasilnya, benua Afrika akan menjadi lebih kecil dan akan ada pulau besar di Samudera Hindia yang terdiri dari bagian-bagian Ethiopia dan Somalia, termasuk Tanduk Afrika."

Zona keretakan aktif menyebar pada beberapa milimeter per tahun. Ini berarti bahwa dalam sekitar 10 juta tahun, samudera baru akan muncul dan benua Afrika akan terbelah.