MASUKKAN NAMA PERGURUAN TINGGI ATAU NAMA KOTA

Hampir Satu Milyar Orang Berisiko Kehilangan Pendengaran Pada 2050
Hampir Satu Milyar Orang Berisiko Kehilangan Pendengaran Pada 2050
indas/voaindonesia • Sabtu, 10 Maret 2018
Hampir Satu Milyar Orang Berisiko Kehilangan Pendengaran Pada 2050
Sumber Foto : manta.com

INDAS.ID - The World Health Organization (WHO) memperingatkan 1 dari 10 orang di tingkat global, atau lebih dari 900 juta, berisiko kehilangan indra pendengaran menjelang tahun 2050 kecuali tindakan pencegahan diambil sekarang.

 

The World Health Organization melaporkan 466 juta orang di sekeliling dunia saat ini menderita kehilangan pendengaran. Biaya tahunan untuk negara-negara dari segi layanan kesehatan langsung dan hilangnya produktivitas akibat ketidakmampuan ini diperkiraan mencapai $750 milyar.

 

Permasalahan akibat dari hilangnya indra pendengaran diperkirakan akan mengalami peningkatan akibat pertumbuhan populasi dan bertambahnya warga lansia – populasi dunia diperkirakan akan mencapai 9 milyar jiwa menjelang tahun 2050, dilansir voaindonesia.com.

 

Shelly Chadha, pejabat teknis pada Departemen Pencegahan Ketulian dan Kehilangan Indra Pendengaran dari WHO, mengatakan, peningkatan populasi lansia tidak berarti peningkatan kehilangan indra pendengaran tidak dapat dicegah.

 

Ia mengatakan ada banyak faktor selain meningkatnya usia yang mempengaruhi indra pendengaran.

 

Chadha mengatakan, "Bisa jadi ini adalah faktor-faktornya seperti penyakit infeksi, yang mungkin kita hadapi di masa kanak-kanak – campak Jerman atau penyakit gondong, meningitis atau infeksi telinga. Mungkin ada faktor-faktor seperti paparan pada suara bising, seperti musik yang bising atau kebisingan di tempat kerja. Banyak dari penyebabnya dapat dicegah, dan dengan mengangkat permasalahan ini, kita dapat menekan atau meminimalisir risiko kehilangan indra pendengaran."

 

WHO melaporkan sekitar 60 persen dari hilangnya pendengaran di kalangan anak-anak dapat dicegah. Tindakan-tindakan seperti mengimunisasi anak untuk mencegah penyakit-penyakit infeksi, menyaraing dan merawat infeksi telinga kronis, mencegah konsumsi obat yang dapat berdampak pada indra pendengaran, dan mengendalikan paparan pada suara-suara bising dan musik.

 

Dalam kasus-kasus dimana kehilangan indra pendengaran tidak dapat dicegah, WHO mengatakan penderita dapat dibantu lewat teknologi seperti alat bantu pendengaran dan dengan implantasi alat pendengaran.

 

WHO mengatakan semua peralatan ini memberikan manfaat yang besar bagi penderita tunarungu karena semua peralatan tersebut memungkinkan mereka dapat berkomunikasi dengan baik dan bersosialisasi dengan orang lain.

BERITA TERPOPULER
Siapa Penemu Roti?
Selasa, 15 Mei 2018 • indas/LiveScience

INDAS.ID

Indas adalah portal tempat bertemunya civitas akademika dan umum dalam lingkup yang lebih luas (global), sehingga batasan waktu, ruang dan jarak tidak lagi menjadi hambatan  dalam mengembangkan potensi  dan menyatukan visi serta misi menuju era keterbukaan. Indas akan memberikan kendali kepada anda secara langsung dalam menentukan tujuan masa depan.

Icon
BERGABUNG DENGAN INDAS.ID

Berkembang bersama Indas.id serta memiliki kesempatan yg tidak terbatas adalah keuntungan yg akan anda miliki apabila bergabung. 

INDAS.ID

Portal Website ini dikelola dan dioperasikan oleh PT. Gilang Candrakusuma. Kebijakan Privasi ini menetapkan cara melindungi dan menggunakan
informasi yang Anda berikan ketika menggunakan layanan situs ini.

KANTOR INDAS

Kantor Pusat:

Grha Cakrawala 2nd Floor

Jl. Pemuda No. 72-73 D-E Jakarta 13220 Indonesia.

Telephone :

021-22474247

021-22474274

Facsimile :

021-4890022

Temukan dan ikuti Kami disini