INDAS-ID - Khawatir banyak warga yang datang dan mengaitkannya dengan mistis, aparat Desa Jayabakti, Cidahu, Sukabumi membongkar batu bersusun di aliran sungai di Kampung Cibijong, Desa Jayabakti, Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat.

Agus Muzamil, Sekretaris Desa Jayabakti, seperti dilansir CNN Indonesia.com, mengatakan, "Kami sudah bongkar bersama Muspika (Musyawarah pimpinan kecamatan), dan MUI."

Batu bersusun di sungai itu menjadi pembicaraan di media sosial. Ada sekitar 90-an tumpukan batu yang disusun di sungai, kata Agus. Namun, hingga kini, aparat desa Jayabakti belum dapat menemukan pembuat batu bersusun itu. "Masih diselidiki polisi, belum pasti yang bikin."

Agus menduga, batu tersebut sengaja disusun dan disebarluaskan ke media sosial oleh sekelompok orang, karena menurutnya tidak mungkin hal itu dibuat oleh satu orang.

Menurut Agus, aparat Desa menduga ada komunitas untuk membuat susunan batu, tujuannya untuk melestarikan alam. Dengan adanya batu itu, diharapkan tidak ada yang membuang sampah lagi di sungai. Namun, permasalahan muncul ketika sejumlah orang berbondong-bondong datang melihat susunan batu itu, dan mengaitkannya dengan mistis.

Agus mengatakan sulit untuk mengaitkan hal itu dengan mistis. Dia bercerita, semasa kecil dia juga kerap bermain batu susun. "Dulu waktu kecil, teman-teman suka iseng, bikin susunan batu terus ditimpuk sampai hancur tumpukan batunya, hanya iseng saja."

Rock balancing/stacking, atau menyusun batu berbagai ukuran sendiri merupakan suatu hobi yang lazim dilakukan di seluruh dunia, mulai dari Inggris, Belanda, Kanada, Turki, hingga Taiwan.

Di Texas, Amerika Serikat, setiap tahunnya juga digelar Kejuaraan Dunia Menyusun Batu di tepian sungai Llano yang menarik perhatian ribuan orang.